Minggu, 19 November 2023

TRANSAKSI ONLINE

 

Apa itu Transaksi Online? Pengertian, Tips, dan Contoh Transaksi

seorang melakukan transaksi online untuk belanja di e-commerce

Berbagai kebutuhan baik kebutuhan primer maupun sekunder, atau bahkan hal-hal kecil yang kita inginkan bisa dengan mudah didapatkan. Anda menginginkan sesuatu yang tidak dijual di kota anda, atau ingin barang yang hanya dijual di kota tertentu, kini anda bisa melakukan pembelian lewat transaksi online, dan barang akan diantar ke rumah anda.

Meskipun hampir semua hal dapat dilakukan secara online, namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui secara tepat mengenai definisi bertransaksi online. Ketidaktahuan masyarakat mengenai transaksi online dapat menjadi ladang kejahatan bagi mereka yang memiliki niat jahat.

Namun, ada berbagai cara untuk mendapatkan sistem yang aman bagi transaksi online. Keamanan dan kenyamanan pada transaksi online adalah hal yang harus diutamakan jika anda adalah seorang yang menjalani bisnis secara online. Dengan memberikan jaminan yang jujur serta pelayanan yang nyaman bagi pelanggan, tentunya bisnis yang anda jalani akan semakin berkembang.

Nah, dalam ulasan artikel kali ini redaksi akan membeberkan tentang transaksi online adalah sejarahnya, jenis-jenis transaksi yang bisa dilakukan secara online, serta tips-tips aman melakukan transaksi secara digital atau online. Pastinya banyak yang ingin tahu tentang transaksi ini bukan, langsung saja simak artikel di bawah ini.

Perkembangan Transaksi di Dunia

Sebagaimana yang kita ketahui, sistem transaksi yang pertama kali muncul di dunia ini adalah sistem barter. Jika transaksi online adalah sistem transaksi yang menukarkan barang dengan uang secara digital, maka dengan sistem barter yang pertama kali berlaku pada 600 tahun sebelum Masehi ini menukarkan antara barang dengan barang. Jika seseorang menginginkan sesuatu, seperti piring misalnya, ia harus mendatangi tukang gerabah dan memberinya sekantong gandum atau daging.

Sistem pembayaran ini terus berlaku selama mata uang belum ditemukan. Dengan adanya integrasi yang membangun masyarakat semakin maju, orang mengenal sebuah pekerjaan. Mereka yang suka mencari ikan, akan menjadikannya profesi untuk menukarkan hasil ikan tersebut dengan kebutuhan pokok lainnya, seperti gandum, alat rumah tangga, dan sebagainya. Begitu juga seorang pengrajin. Ia bisa mendapatkan ikan dengan menukarnya dengan perabot yang ia buat.

Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai kerepotan dengan sistem barter yang berlaku. Pasalnya, ketika sang penjual gandum ternyata tidak membutuhkan ikan atau daging, maka penjual ikan atau daging tidak dapat memanfaatkan gandum, sementara mereka sangat membutuhkannya. Untuk itu, orang-orang mulai mencari alat tukar resmi yang diakui oleh masyarakat di daerah tersebut. Seperti kulit kerang, sirip hiu, atau emas perak.

Menurut berbagai sumber, uang kertas pertama muncul di China pada tahun 997 Masehi tepatnya pada kekuasaan Dinasti Song, kepemimpinan Kaisar Shenzong. Masyarakat China pada masa itu menyebut uang kertas sebagai Jiaozi. Inilah uang kertas pertama kali, jauh sebelum perkembangan transaksi online adalah sejarah panjang perbankan di dunia.

Sejak kemunculan Bank atau sistem penyimpanan uang di dunia, didukung dengan kecanggihan ATM, transaksi online adalah pilihan terbaik umat modern untuk membeli kebutuhan mereka sehari-hari. Banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan adanya bank dan sistem transaksi digital tersebut. Di antara manfaat transaksi online adalah nasabah bisa melakukan transaksi tanpa harus membawa uangnya kemana-mana.

Awal Mula Transaksi Online

Perbankan dan bankir memiliki sejarah panjang dalam peradaban manusia. Dikutip dari wikipedia, bank tertua yang masih aktif di dunia ini terletak di Siena, Italia, ialah Banca Monte dei Paschi yang masih terus beroperasi sejak dibangun pada tahun 1472. Kelahiran bank tersebut menjadi tonggak sejarah perbankan yang disebarkan oleh kerajaan Romawi ke Eropa Utara.

Di perjalanannya, perbankan mulai mendapat dukungan dari telekomunikasi dan komputasi dari banyak kerajaan di abad 15. Adanya bank memiliki fungsi untuk memutar uang yang ada di masyarakat suatu negara supaya sistem perekonomian bisa berjalan. Berbagai kegiatan yang lazim dilakukan adalah peminjaman modal, penyimpanan uang, barang, surat berharga, transaksi online adalah salah satunya.

Sementara di Indonesia sendiri, bank pertama kali muncul pada tahun 1828 tepatnya pada saat masa penjajahan yang dilakukan oleh kolonial Belanda. Mereka mendirikan De Javasche Bank. Lembaga tersebut memiliki fungsi sebagai induk pencetakan uang dan pengedaran uang di Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia-Belanda.

Setelah Tanah Air berjaya mengusir Belanda, serta mendeklarasikan kemerdekaannya pada 18 Agustus 1945, sekitar 8 tahun kemudian De Javasche Bank diganti namanya menjadi Bank Indonesia (BI). Yang hingga saat ini masih menjadi bank sentral dan mencetak serta mengedarkan mata uang Rupiah di negeri tercinta. Setelahnya, bank-bank yang lain pun muncul seperti BRI, BNI, dan yang lainnya.

Transaksi online adalah salah satu kegiatan yang menggunakan perantara bank untuk melakukannya antara pihak penjual dan pembeli. Biasanya, transaksi online yang terjadi melibatkan pembeli dan penjual baik secara langsung maupun sales. Di era modern, anda dapat melakukan akad dengan pihak penjual tanpa harus mendatanginya di rumah maupun tokonya.

Lebih jauh, Anda tidak hanya menggunakan transaksi digital untuk kebutuhan berbelanja. Namun, transaksi online dapat dilakukan untuk keperluan pembayaran dan penerimaan uang untuk bisnis Anda.  Melalui manajemen transaksi pembayaran Mekari Pay, perusahaan dapat melakukan transaksi pembayaran dengan sistem keamanan setara bank serta memiliki akses ke semua metode pembayaran.

Jenis Transaksi Online

Di antara jenis transaksi online adalah, tiga macam transaksi online yang dapat anda ketahui. Berikut beberapa jenis transaksi online, diantaranya:

1. Aplikasi e-banking

Seperti contoh, saat ini bank-bank konvensional telah mendukung kemajuan teknologi dengan menghadirkan aplikasi e-banking. Dengan aplikasi tersebut, seseorang dapat melakukan transaksi melalui smartphone dengan sekali ketuk. Jika anda sering melakukannya, maka transaksi online adalah salah satu kebutuhan dalam keseharian anda, bukan? Ya, terutama seseorang yang bekerja dengan sistem freelance atau pekerjaan monitor, pastinya akan sangat membutuhkan ini.

2. Dompet Digital

Dompet digital adalah transaksi online jenis yang kedua. Selain melalui aplikasi yang dibuat oleh bank konvensional, anda juga dapat mengunduh aplikasi seperti OVO, Dana, Bank Neo, dan lain sebagainya. Aplikasi ini cukup memudahkan karena memiliki lebih banyak fitur dan memberikan benefit bagi nasabah tertentu dengan syarat dan ketentuan khusus.

E-Wallet atau dompet digital tersebut saat ini sering digunakan sebagai alat pembayaran yang sangat praktis. Contohnya, untuk melakukan transaksi kecil seperti membayar parkir, pesanan drive thru, atau membeli bensin, di mana transaksi tersebut harus dilakukan dengan cepat. Anda cukup mengeluarkan ponsel dari saku dan membuka e-wallet, lalu scan QR code. Otomatis, pembayaran atau transaksi akan selesai. Mudah, bukan?

3. Cash On Delivery (COD)

Sistem ketiga transaksi online adalah Cash On Delivery (COD). Karena kurangnya pemahaman tentang pembayaran online, banyak orang yang marah kepada kurir dan tidak mau membayar jasa mereka atas barang yang sudah dipesan. Beralih dari pembahasan tersebut, COD transaksi online adalah salah satu metode dengan pembayaran di akhir.

Setelah seseorang selesai memilih barang yang terpajang di marketplace, ia berhak untuk menentukan sistem mana yang dipilih. Baik itu transaksi online adalah COD, transfer ATM, atau kredit. Jika ia memilih COD, artinya ia harus menyerahkan uang pada kurir mau atau tidak mau. Soal kecocokan barang, ia dapat melakukan komplain dan mengembalikan barang pada penjual dengan syarat dan ketentuan.

Tips Aman Melakukan Transaksi Online

Setelah menyimak penjelasan tentang jenis-jenisnya, transaksi online adalah sistem yang beragam. Benar saja, dengan opsi yang beragam, baik pembeli maupun penjual dapat menyesuaikan kondisi masing-masing. Apabila pembeli tidak memiliki akun bank untuk transfer ATM, maka ia dapat menggunakan sistem COD.

Apabila penjual lebih memilih dengan dompet digital, maka pembeli bisa mempertimbangkan untuk memilikinya sebagai alat transfer. Berikut tips aman dalam melakukan transaksi online, diantaranya:

1.  Memastikan Tempat Anda Membeli Barang

Pastikan marketplace tersebut benar-benar aman dan terpercaya alias legal di negara ini. Jika tidak, sebaiknya segera tinggalkan karena itu sangat rawan dengan penipuan dan pencurian. Uang yang telah hilang memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk kembali, meskipun si pelaku sudah berhasil tertangkap polisi.

2. Jangan Mudah Tergiur Promo Tidak Masuk Akal

Transaksi online adalah sistem yang banyak digunakan saat ini. Kendati demikian, banyak pula yang merasa dirugikan karena sistem yang kadang menipu. Banyak agen yang menawarkan pinjaman, kredit, serta tabungan. Terlebih, jika menjelang hari besar seperti Idul Fitri. Jangan sampai tertipu tabungan Idul Fitri yang tidak terjamin keabsahannya di negara ini. Pilihlah platform marketplace yang sudah terjamin keabsahannya.

3. Pilihlah Marketplace yang Kredibel

Beberapa marketplace yang dapat Anda gunakan untuk berbelanja adalah Shopee, Lazada, Bukalapak, Blibli, Tokopedia dan masih banyak lagi. Di mana penjual tidak akan menerima uang yang telah anda transfer sebelum barang benar-benar sampai di tangan anda. Atau, jika anda ingin membeli barang dari seseorang, lebih baik untuk menggunakan pihak ketiga yakni rekber (rekening bersama) yang telah terekomendasi.

Sekali lagi, jika anda ingin membeli melalui transaksi online adalah kewaspadaan yang perlu ditingkatkan. Terlebih jika anda membeli dari seseorang yang acak di media sosial. Selain tidak mengenalnya, orang tersebut bisa saja menggunakan akun palsu yang sengaja menjebak anda untuk melakukan transaksi palsu.

Demikianlah pembahasan dan ulasan mengenai transaksi online. Sisi positif dari transaksi online adalah anda tidak perlu keluar rumah dan buang-buang tenaga melakukan perjalanan jauh untuk mencari barang yang hanya dijual di kota lain.

Untuk mempermudah transaksi bisnis, Anda dapat menggunakan salah satu fitur dari software akuntansi Mekari Jurnal, yaitu Mekari Pay. Melalui fitur ini Anda dapat menerima pembayaran dari berbagai metode seperti transfer bank, virtual account dan e-wallet. Anda juga dapat melakukan transfer ke berbagai bank lain tanpa biaya admin. Anda tidak perlu lagi mencatat setiap transaksi ke pembukuan, karena semuanya akan otomatis terekam di pembukuan online Mekari Jurnal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TRANSAKSI ONLINE

  Apa itu Transaksi Online? Pengertian, Tips, dan Contoh Transaksi Berbagai kebutuhan baik kebutuhan primer maupun sekunder, atau bahkan hal...